Langsung ke konten utama

jurnal apriori

IMPLEMENTASI KESESUAIAN OBAT PADA PENYAKIT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI
Yennimar 1 , Evan Chandra Sibarani2, Irwansyah3, Muhammad  Iqbal Tri Rahmadi 4, Reza 5
Teknik Informatika
Universitas Prima Indonesia, Jl.Skip Sei Kambing, Medan 20111, Indonesia





Abstrak
Kesehatan adalah hal yang penting bagi setiap makluk hidup, terutama manusia. ada beberapa hal yang penting dalam menjaga kesehatan, diantaranya dengan makan makanan yang bergizi dan makanan yang bervitamin. Akan tetapi penyakit itu kadang tidak bisa kita duga-duga. Penyakit dapat meyerang tubuh kita, terutama penyakit diabetes.
Penyakit diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis, serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah tinggi atau diatas nilai normal. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan nyawa penderita. Karena penyakit ini berbahaya sehingga tidak sembarangan obat dapat menyembuhkan penyakit ini. Diperlukan obat yang sesuai untuk mengobati penyakit ini, Obat yang sesuai dengan penyakit ini dapat kita lihat berdasarkan obat mana saja yang sering dibeli oleh pasien yang memiliki gejala diabetes. Apriori adalah salah satu algoritma pengumpulan data menggunakan keranjang yang memiliki keakuratan yang tinggi yaitu mencapai 80%. Adapun data yang kita gunakan dalam penelitian kali ini mencapai 1000 data obat. akan tetapi hanya 27 jenis obat diabetes yang kita gunakan. dan terdiri atas 365 intraksi. Dengan minimum support 50% ,minimum matrik confident 0.9.
Kata kunci : Kesehatan, Penyakit, Apriori, Weka 



1.1         Latar Belakang
 Penyakit adalah suatu keadaaan abnormal (tidak normal) dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidak nyamanan dari seseorang, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang di pengaruhinya (Wikipedia). Penyakit perlu diobatin jangan dibiarkan berlarut larut hingga lama yang bisa membuat seseorang semakin sakit, dan bisa jadi lebih parah dari sebelumnya bahkan bisa berujung kematian. Selain dibiarkan salah obat juga bisa membuat orang juga keracunan sehingga bisa tambah sakit dan bahkan membuat orang menjadi tambah penyakitnya dan ada juga bisa berujung kematian.
 Disebabkan pemberian obat itu tidak boleh sembarangan peneliti mencoba memberikan solusi atas sebuah penyakit dengan memberikan obat yang tepat kepada orang yang terkena penyakit berdasarkan rekomendasi dari peneliti yang dibuat berdasarkan obat yang sering digunakan, dalam menyembukan sebuah penyakit menggunakan algoritma apriori. Algoritma apriori ini adalah algoritma yang sangat gampang menurutkan peneliti tidak ribet dan memiliki tingkat keakuratannya lumayan tinggi dan prosesnya pun mudah dan mudah dipahami. ini terbukti dengan banyaknya peneliti menggunakan algoritma ini
 Oleh kerna pertimbangan dari semua aspek baik dari kesehatan juga peneliti bisa memberi informasi dan juga bermanfaat bagi orang banyak yang memerlukan rekomendasikan obat apa yang sesusai mereka butuhkan dalam menangani penyakit mereka atau saudara meraka, dan juga dari faktor waktu lebih cepat meneliti penelitian ini oleh kerna itu kami mengambil judul kami, yaitu: yang berjudul “IMPLEMENTASI KESESUAIAN OBAT PADA PENYAKIT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI ”

1.2         Rumusan Masalah
 Ada pun beberapa Rumusan Masalah yang peneliti buat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana membentuk pola kombinasi itemsets dengan menggunakan algoritma apriori pada kesesuaian obat pada penyakit?
2.    Bagaimana menghasilkan rules dari pola kombinasi itemsets yang interesting dengan association rules?

1.3         Tujuan Dan Manfaat
Ada pun beberapa Tujuan dan Manfaat yang peneliti buat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 
1.3.1   Tujuan
 Ada pun beberapa Tujuan yang peneliti buat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Membeikan informasi atau rekomendasi obat yang sesuai dengan penyakit yang diderita pasien
1.3.2   Manfaat
Ada pun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Memberikan informasi atau rekomendasi obat yang diperlukan
2.    Agar tidak sulit memilih obat mana yang paling sesuai dengan penyakitnya
3.    Agar gampang untuk Rumah Sakit menyediakan obat diabete mana yang paling sering dibeli diapotik rumah sakit royal prima

1.4         Batasan Masalah
Ada pun beberapa Batasan Masalah yang peneliti buat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Menggunakan data mining algoritma apriori untuk menemukan pola kombinasi itemset dan association rules untuk menghasilkan rules.
2.    Data yang digunakan adalah data pasien (data pelangan) dan penyakit yang dialami pasien menggunakan aplikasi atau tools data mining Weka

2.1         Jenis Penelitian 
 Adapun jenis jenis penelitian yang dipakai pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut:
1.    Penelitian Kuantitatif Adapun jenis penelitian ini digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi mengenai obat mana yang paling sesuai dengan penyakit diabetes berdasarkan obat mana yang paling sering dibeli pada Rumah Sakit Royal Prima.
2.    Penelitian Kualitatif Adapun permasalan saat ini kurangnya informasi mengenai obat diabetes,jika kurang tepat obatnya maka bisa timbul penyakit baru atau yang lebih serius lagi bahkan bisa berakibat kematian.

2.2    Waktu Dan Tempat
Adapun waktu dan tempat penelitian adalah Rumah Sakit Royal Prima pada tanggal 1 Maret s/d 30 April  2019

2.3         Prosedur Kerja
 Ada pun prosedur kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan data di Microsoft Excel
 2. Simpan dalam bentuk CSV
 3. Kemudian buka weka pilih Explorer
 4. Kemudian pilih Open file
 5. Ubah files of type afif ke csv
 6. Cari file yang anda simpan
 7. Kemudian Open
 8. Kemudia pilih associate
 9. Pilih apriori kemudian pilih start

2.4         Alat Dan bahan
 Ada pun alat dan bahan yang penelitian gunakan adalah sebagai berikut
1.    Laptop Lenovo ThinkPad,Ram 4,Intel® core ™ i5-2520 CPU@2.50GHz 250 GHz
2.    System Operating System 64 –bit
3.    Weka 3.8
4.    Microsoft Excel 2007

2.5         Analisis Data
2.5.1        Analisi Data Obat
Obat merupakan suatu benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat atau menyembuhkan penyakit, membebaskan seseorang dari gejala penyakit atau mengubah proses kimia di dalam tubuh. Dijabarkan lebih luas bahwa obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk menetapkan diagonis,mencegah, mengurangi, menyembuhkan, menghilangkan penyakit atau gejala penyakit, luka dan kelainan, entah itu yang bersifat fisik maupun psikis. Adapun banyak data awal 1000 obat dengan banyak transaksi sebanyak 365 intraksi.kemudian kami terlusuri hanya 27 data obat yang berkaitan dengan diabetes dan dengan banyak 365 intraksi.sehingga pada penelitian ini kami hanya memakai 27jenis obat dan 365 intraksi saja.

2.5.2        Analisis Aplikasi Weka
 WEKA merupakan API Java yang menyediakan API untuk pengolahan dalam data mining yang berbasis open source (GPL) dan berengine JAVA. WEKA dikembagkan oleh: Universitas Waikato di Selandia Baru dan juga merupakan perangkat lunak gratis yang tersedia dibawah GNU (General Public License). 

Gambar 2.1.  Gambar Aplikasi Weka
WEKA mulai dikembangkan sejak tahun 1994 dan telah menjadi software data mining open source yang paling popular. WEKA mempunyai kelebihan seperti mempunyai banyak algoritma data mining dan machine learning, kemudahan dalam penggunaannya, selalu up-to-date dengan algoritma-algoritma yang baru. Software WEKA tidak hanya digunakan untuk akademik saja namun cukup banyak dipakai oleh perusahaan untuk meramalkan bisnis dari suatu perusahaan. 

2.5.3        Analisis Algoritma
a.    Pengertian Data Mining
Data mining merupakan suatu proses penjelajahan atau mencari otomatis untuk mendapatkan informasi berguna dalam suatu repository data yang sangat besar.Ada banyak sebutan lain dari data mining seperti Knowledge discovery   da ta base (KDD), knowledge extraction, data/pattern analysis, data archeology, data dredging, information harvesting, business intelligence.
b.Konsep Data Mining Data mining adalah: bagian yang terintegrasi dari Knowledge Discovery in Databases (KDD). Bertujuan untuk proses transformasi data mentah menjadi informasi berguna.Jika di gambarkan secara detail tahapan KDD menjadi 5 tahap. Berikut Tahapannya:
1.    Seleksi       
2.    Preprocessing      
3.    Transformasi
4.    Data Mining
5. Interpretasi & Evaluasi

3.1              PEMBAHASAN
Data awal yang kita dapatkan sebanyak 1000 data obat yang kita ambil dari Rumah Sakit Royal Prima, setelah peneliti melihat dan mengecek data yang ada hanya 27 data obat yang sesuai dengan peneliti kali ini yaitu obat diabetes. Dan banyak intraksi yang ada sebanyak 365 hari yang dilakukan selama setahun. Dan nama obat yang kita ambil sudah kita kodekan sesuai dengan nomor urut agar gampang kita ingat

No
Nama Obat
1
AMADIAB TAB
2
AMARYL 2MG TABLET
3
AMARYL 3MG TABLET
4
AMARYL 4MG TABLET
5
AMARYL 1/250 MG TABLET
6
AMARYL 2/250 MG TABLET
7
APIDRA SOLOSTAR
8
DIAMICRON 30 MG TABLET
9
DIAMICRON MR 60 MG TABLET
10
DOLO NEUROBION TABLET
11
EZELIN INSULIN GLARGINE
12
FASTOR 20 MG TABLET
13
FENOFIBRAT 300 KAPSUL
14
GALVUSMET 50/500 MG
15
GALVUSMET 50/850 MG
16
GLIBENCLAMIDE 5 MG TABLET
17
GLIKOS(METFORMIN) 500 MG TABLET
18
GLIMEPIRIDE 2 MG TABLET
19
GLIQUIDONE 2 MG TABLET
20
HUMALOG KWIKPEN 3 ML INJEKSI
21
HUMALOG MIX 25 KWIKPEN
22
HUMALOG MIX 50 KWIKPEN
23
HYDROCHLOROTHIAZIDE
24
JANUMET 50 MG/1000 MG TABLET
25
JANUMET 50 MG /500 MG TABLET
26
JANUMET 100 MG TABLET
27
LEVEMIR
Tabel 3.1. Tabel Penomoran Obat

1.    Pembentukan Pola transaksi
Berdasarkan penomoran obat diabetes diatas dapat peneliti buat pola transaksi yang mungkin akan terjadi diantaranya
No
Item
1
1,3,4,5,6,7,8,10,12,13,14,15,16,16,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27
2
1,2,3,4,5,6,7,9,10-27
3
1,2,3,4,5,6,7,9
4
6,8,9,10,11,12,13,14,16,17,18,19
5
1,2,4,5,8,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27
6
9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,23,24,25,26,27
7
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19.20,21,23
8
1,7,8,9,10,11,17
9
4,5,6,8,15,16,18,19,20,22,23,24,25
10
1,2,3,5,6,7,8,11,12,13,14,15,16,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27
11
1,3,4,18,22,23
12
9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,23,24,25,26,27
13
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,17
Tabel 3.2. Tabel Pola Transaksi

2.    Penerapan Algoritma Apriori
 Setelah kita memiliki pola transaksi maka selanjutnya kita akan mengikuti langkah langkah algoritma apriori antara lain sebagai berikut:
a.    Pembuatan format tabular
 Pembuatan format tabular ini berdasarkan data transaksi yang ada,maka akan terbentuk format tabular yang sesuai algoritma apriori.jika obat yang kita beli maka kita tandakan dengan (y) dan jika tidak kita tandakan dengan (n) maka hasilnya akan seperti berikut ini:
No
1
2
3
4
5
6
27
1
y
n
y
y
y
..
y
2
y
y
y
y
y
..
y
3
y
n
y
y
y
..
n
4
n
y
n
n
n
..
n
5
y
y
n
y
y
..
y
6
n
n
n
n
n
..
y
7
y
y
y
y
y
..
n
..
365
n
n
n
n
n
..
n
Tabel 3.3 Tabel Format tabular

b.    Analisis pola Frekuensi Tinggi
 Pada tahap ini kita mencari frekuensi tinggi dengan cara mengkombinasikan beberapa item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support yang ada pada database
1.    Pembentukan Itemset 1
Rumus Utama Pembentukan Itemset

Berikut ini adalah pembentukan 1 itemset
a.    Data Obat 1

b.    Data Obat 2

c.    Data Obat 3

d.    Data Obat 4

Dan dengan langkah yang sama hingga banyak data obat ke 27. Maka hasilnya adalah sebagai berikut
No

confident
1
244
68,84922
2
154
42,19178
3
173
47,39726
4
220
60,27397
5
220
60,27397
6
220
60,27397
7
199
54,52055
8
222
60,82192
9
215
58,90411
10
210
57,53425
11
204
55,89041
12
198
54,24658
13
198
54,24658
14
198
54,24658
15
201
55,06849
16
222
60,82192
17
211
57,80822
18
258
70,68493
19
232
63,56164
20
167
45,75342
21
117
32,05479
22
178
48,76712
23
215
58,90411
24
198
54,24658
25
198
54,24658
26
161
44,10959
27
161
44,10959
Tabel 3.4. Tabel Itemset 1

  Dalam Itemset 1 ini kita telah mendapat petunjuk dari aplikasi weka sebesar 50% untuk minimum support dalam penelitian ini.jika ada data yang tidak mencapai nilai minimum support maka data akan di hapus dari perhitungan berikutnya.berikut ini adalah  data yang mencapai nilai minimum suppot.

No
confident
1
66,84932
4
60,27397
5
60,27397
6
60,27397
7
54,52055
8
60,82192
9
58,90411
10
57,53425
11
55,89041
12
54,24658
13
54,24658
14
54,24658
15
55,06849
16
60,82192
17
57,80822
18
70,68493
19
63,56164
23
58,90411
24
54,24858
25
54,24858
Tabel 3.5. Tabel Hasil Itemset 1

2.    Pembentukan Itemset 2
  Rumus itemset 2 sama dengan itemset 1 dan yang telah memenuhi syarat minimum support adalah sebagai berikut:
Intraksi
banyak data
Support
4,5
197
54,7222
5,4
197
54,7222
5,6
183
50,8333
5,15
183
50,8333
5,19
183
50,8333
6,5
183
50,8333
6,16
184
51,11111111
6,19
181
50,27777778
8,18
183
50,83333333
9,10
181
50,27777778
10,9
181
50,27777778
10,17
207
57,5
12,13
197
54,72222222
12,14
196
54,44444444
12,15
185
51,38888889
13,12
197
54,72222222
13,14
195
54,16666667
13,16
185
51,38888889
14,12
196
54,44444444
14,13
195
54,16666667
14,16
185
51,38888889
15,5
183
50,83333333
15,12
185
51,38888889
15,16
186
51,66666667
16,13
185
51,38888889
16,15
186
51,66666667
16,6
184
51,11111111
16,18
186
51,66666667
16,19
185
51,38888889
17,1
203
56,38888889
18,8
183
50,83333333
18,16
186
51,66666667
19,5
183
50,83333333
19,6
181
50,27777778
19,16
185
51,38888889
Tabel 3.6  Hasil Itemset 2

3.    Pembentukan Itemset 3
   Pemebentukan Item set 3 sama dengan Itemset 1 dan Itemset 2 caranya sama maka hasilnya adalah sebagai berikut ini:
4,5,6
43,288
4,5,8
34,521
4,5,9
26,301
4,5,10
24,11
4,5,12
24,658
4,5,13
24,658
4,5,14
24,658
4,5,15
33,699
4,5,16
24,658
4,5,17
24,658
4,5,18
33,973
4,5,19
42,74
4,6,5
43,288
4,6,8
30,959
...
...
19,18,17
31,50685
              Gambar 3.7.   Hasil Itemset 3

  Setelah di telitih kembali peneliti tidak mendapatkan data yang mencapai minimum support dengan demikian untuk pencarian item set telah selesai kita lakukan

c.    Pembentukan Aturan Asosiasi
Setelah Penulis menemukan frekuensi tinggi sebuah Itemset maka kita akan melanjutkan langka selanjutnya dengan cara mencari aturan asosiasi agar penulis dapat menemukan hasil dari penelitian ini. Adapun rumus pembentukan aturan asosiasi adalah sebagai berikut:

Maka hasilnya adalah sebagai berikut
4,5,6 ->4
71.818.182
4,5,6->5
71.818.182
4,5,6->6
71.818.182
5,6,8->5
67.272.727
5,6,8->6
67.272.727
5,6,8->8
74.371.859
6,8,9->6
40.90,90,91
6,8,9->8
45.226.131
6,8,9->9
41.860.465
8,9,10->8
45.226.131
8,9,10->9
41.860.465
8,9,10->10
42.857.143
9,10,12->9
65118279
9,10,12->10
66.666.667
9,10,12->12
70,707071
10,12,13->10
76,666667
10,12,13->12
81.133.131
10,12,13->13
81.133.131
12,13,14 ->12
86,666667
12,13,14 ->13
91.919.192
12,13,14 ->14
91.919.192
13,14,15->13
78.787.879
13,14,15->14
78.787.879
13,14,15->15
7.761.194
14,15,16 ->14
83,3232
14,15,16 ->15
833.232
14,15,16 ->16
73.423.423
15,16,17->15
63,131313
15,16,17->16
56,306306
15,16,17->17
59,52381
16,17,18->16
55,855856
16,17,18->17
59.047.619
16,17,18->18
48,062016
17,18,19->17
51.801.802
17,18,19->18
44.573.643
17,18,19->19
49.568.966
4,5->4
89.545.455
5,6->5
83.181.818
6,8->6
68.181.818
8,9->8
43,21608
9,10->9
84.186.047
10,11->10
85.238.095
11,12->12
84.343.434
13,14->13
98.484.848
14,15->14
83.333.333
15,16->15
93.532.338
16,17->16
72.072.072
17,18->17
6.666.667
18,19->18
7.734.375
18,19->19
85.344.828
Tabel 3.8. Hasil confident

Dari hasil penelitian kami  mendapatkan informasi bahwa ada beberapa  kombinasi yang mencapai 80%. kami prediksi yang dapat diterapkan kesesuaian obat dalam mengobati penyakit diabetes menggunakan algoritma apriori adalah sebagai berikut:

Intraksi
Confident
13,12 U 12
88.55 ( pengenapan 89)
13,12 U 13
88.55 ( pengenapan 89)
14,13 U 13
88.55 ( pengenapan 89)
14,13 U 14
88.55 ( pengenapan 89)
12,14 U 14
88.55 ( pengenapan 89)
14,12 U 12
88.55 ( pengenapan 89)
15 ,16 U 15
83,79 ( pengenapan 84)
16 ,15 U 16
92,54  (pengenapan 93)
14,15,16 ->15
83,3232 (pengenapan 84)
18,19->18
85
Intraksi
Confident
13,12 U 12
88.55 ( pengenapan 89)
13,12 U 13
0.9 =88.55 ( pengenapan 89)
14,13 U 13
197 U 198=99,5 x minimum matrik 0.9 =88.55 ( pengenapan 89)
14,13 U 14
197 U 198=99,5 x minimum matrik 0.9 =88.55 ( pengenapan 89)
12,14 U 14
197 U 198=99,5 x minimum matrik 0.9 =88.55 ( pengenapan 89)
14,12 U 12
197 U 198=99,5 x minimum matrik 0.9 =88.55 ( pengenapan 89)
15 ,16 U 15
186 U 222 =83,79=75,6
16 ,15 U 16
186 U 201 =92,54 =83,3
14,15,16 ->15
83,3232
18,19->18
85

Tabel 3.9.  Hasil confidence tertinggi

3.2              Hasil

Gambar  3.1.    Hasil Aplikasi Weka

2
21
10
17
26
27
12
13
14
154
117
210
210
161
161
198
198
198
Tabel 3.10  Perbadndingan 1

Dari hasil  penelitian diatas bisa peneliti simpulkan bahwa penelitian ini tingkat keakuratan algoritma menggunakan weka hampir bisa dinyatakan bagus karena  mencapai 89% sampai 90%



Intraksi
Confident
13,12 U 12
88.55 ( pengenapan 89)
13,12 U 13
88.55 ( pengenapan 89)
14,13 U 13
88.55 ( pengenapan 89)
14,13 U 14
88.55 ( pengenapan 89)
12,14 U 14
88.55 ( pengenapan 89)
14,12 U 12
88.55 ( pengenapan 89)
15 ,16 U 15
83,79 ( pengenapan 84)
16 ,15 U 16
92,54  (pengenapan 93)
14,15,16 ->15
83,3232 (pengenapan 84)
18,19->18
85
Gambar 3.11. Perbandingan 2

4.1              Kesimpulan 
   Dari hasil  penelitian diatas bisa peneliti simpulkan bahwa penelitian ini tingkat keakuratan algoritma menggunakan weka bisa dinyatakan bagus karena tingkat keakuratannya  mencapai 89% sampai 90%. Dimana data yang digunakan pada penelitian ini data obat sebanyak 27 jenis dengan banyak yang membeli selama 365 hari.
1.    Aplikasi weka berhasil membentuk pola kombinasi itemsets dan rules 
2.    Aplikasi weka berhasil memebrikan informasi kesesuai obat pada penyakit berdasarkan obat yang paling laris /digunakan pada Rumah Sakit Royal Prima
3.    Teknik data mining dengan algoritma apriori dapat diimplementasikan pada sistem persediaan dengan data yang digunakan adalah data penjualan (data obat keluar).
4.    Data mining dengan algoritma apriori memiliki kelemahan karena harus melakukan scan database setiap kali iterasi, sehingga waktu bertambah setiap kali iterasi.

4.2          Saran
   Untuk kepentingan lebih lanjut dari penulisan Jurnal ini maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1.    Disarankan dapat dikembangkan dengan menambah volume data serta penggunaan level confidence dan support yang bervariasi sehingga diperoleh lebih banyak asosiasi antar data.
2.    Berdasarkan kelememahan data mining dengan algoritma apriori yaitu membutuhkan waktu yang lama, maka perlu menggunakan algoritma FP ( frequent pattern) Growth. Dimana algoritma FP Growth merupakan pengembangan dari algoritma apriori.

Daftar Pustaka
[1] Buulolo, Efori . 2013.Implementasi Algoritma Apriori pada sistem persedian obat. Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV Nomor1
 [2] Rodiyansyah,Fajar.S, Algoritma Apriori untuk Analisis keranjang Belanja pada Data Transaksi Penjualan.Infotect Journal
 [3] Ulvah , 2018 Implementasi Algoritma Apriori Aturan Keterkaitan Data untuk Analisis keranjang belanja sistem persedian obat pada Apotek PERDOS Farma Makassar. Journal.UIN-alauddin,Volume 3 Nomor 3
 [4] Hidayat.A.Z,  dkk,  2017  Penerapan  Apriori  untuk  menentukan  strategi penjualan pada rumah makan “DAPOER EMAK” Pati.DINUS


Komentar